"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Untukmu Pulo Aceh
Karya : Usman Kari
Desir pasir menyambut ombak
Sapuan lautan hijau bercahaya
Mendulang impian nyata
Pulo Aceh punya cinta dan cerita
Gemericik air teduh menemani
Kala terik rindu dengan hangatnya
Keluh kesah pendidikan cerita lama
Kenapa harus Pulo Aceh jadi korbannya
Keindahan yang sempurna
Tergambarkan oleh pesona alam mu
Jelas dan nyata cerita kita
Ini adalah tanggung jawab bersama
Jejak sirna kini sudah nyata
Kami selalu ada kami selalu bersama
Menyongsong pendidikan generasi
Demi Pulo Aceh tercinta
Pulo Aceh
Pulo Aceh
Pulo Aceh...
Sematkan semangat kebersamaan
Hingga akhir hayat berpisah
Walau nyawa telah tiada
Izinkan jiwa selalu bersama
Bersama desir ombak
Ku kirimkan salam
Untukmu Pulo Aceh....
Banda Aceh 28 November 2015
"Serilah ulung ni belo, Serecak uwah ni pinang Sekulah beloh muranto, Pantang ulak sebelum menang"
Selasa, 01 Desember 2015
Selasa, 10 November 2015
Tetesan Kata "Celoteh Seperempat Malam"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Celoteh Seperempat Malam
Karya : Usman Kari
Banyak peraduan diantara kehidupan
Bahkan nyata dan pasti ceritanya
Terkadang hanya memulai candaan
Tapi akan terasa sulit mengakhirinya
Ini bukanlah cerita fiktip belaka
Namun ini sudah jelas kisahnya
Mungkin semua terasa berbeda
Tapi inilah kenyataan sebenarnya
Iya, hidup memang banyak kisah
Terkadang sulit mengulas dan mengerti
Kisah derita, cinta dan keluh kesah
Juga mengisi kekosongan hati
Harapan bisa jadi kenyataan
Dan bisa juga jadi gurauan
Itu semua tergantung perkataan
Mau yang tipu-tipu atau kebenaran
Sepenggal cerita malam yang unik
Membuat kita ingin beberapa kali melirik
Apakah dia juga sama dengan kita
Atau hanya biasa dan berlalu begitu saja
Celoteh seperempat malam terniang
Mengadu dalam kehampaan sunyi
Inginku menari diantara bintang
Hingga pagiku indah kembali lagi
Banda Aceh, 11 Nov 2015
Celoteh Seperempat Malam
Karya : Usman Kari
Banyak peraduan diantara kehidupan
Bahkan nyata dan pasti ceritanya
Terkadang hanya memulai candaan
Tapi akan terasa sulit mengakhirinya
Ini bukanlah cerita fiktip belaka
Namun ini sudah jelas kisahnya
Mungkin semua terasa berbeda
Tapi inilah kenyataan sebenarnya
Iya, hidup memang banyak kisah
Terkadang sulit mengulas dan mengerti
Kisah derita, cinta dan keluh kesah
Juga mengisi kekosongan hati
Harapan bisa jadi kenyataan
Dan bisa juga jadi gurauan
Itu semua tergantung perkataan
Mau yang tipu-tipu atau kebenaran
Sepenggal cerita malam yang unik
Membuat kita ingin beberapa kali melirik
Apakah dia juga sama dengan kita
Atau hanya biasa dan berlalu begitu saja
Celoteh seperempat malam terniang
Mengadu dalam kehampaan sunyi
Inginku menari diantara bintang
Hingga pagiku indah kembali lagi
Banda Aceh, 11 Nov 2015
Senin, 02 November 2015
Tetesan Kata "Kopi Gayo"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Kopi Gayo
Karya : Usman Kari
Pagi buta embun lembut mulai menjelma
Diantara sahutan burung berkicau ria
Kian harapan bertabur asmara
Kopi gayo menemani rasa
Kucicipi dengan bismilah
Sebagai penawar rindu
Kuhela napas bertahta anugerah
Kopi Gayo menyelimuti kalbu
Daun mu yang hijau menyejukkan
Bunga mu yang putih suci menggoda
Harum mu dalam robusta dan arabika
Sebagai tanda rejeki dari empu-Nya
Tanah endatu terhampar luas
Sayup-sayup kecil hanya sekilas
Kebahagiaan kini mulai hadir
Kopi Gayo tertata dari hulu ke hilir
Tetesan embun menyentuh bumi
Kembalinya keperaduan hampa sunyi
Anak-anak dalam kehidupan asri
Kesejahteraan berkat butiran kopi
Ada cinta dalam secangkir kopi
Tiap teguk dan rasa dalam jiwa
Memberi nuasa indah dihati
Inilah kopi gayo yang mendunia
Wooo Tanoh Gayo
Pewaris adat tanah kopi
Penjaga budaya adat endatu
Hingga kini kami dipermainkan
Wooo Kopi Gayo
Mereka disana menikmatimu
Mereka disana mencicipimu
Namun, Hingga kini kami masih dimiskinkan..
Banda Aceh, 02 November 2015
Kopi Gayo
Karya : Usman Kari
Pagi buta embun lembut mulai menjelma
Diantara sahutan burung berkicau ria
Kian harapan bertabur asmara
Kopi gayo menemani rasa
Kucicipi dengan bismilah
Sebagai penawar rindu
Kuhela napas bertahta anugerah
Kopi Gayo menyelimuti kalbu
Daun mu yang hijau menyejukkan
Bunga mu yang putih suci menggoda
Harum mu dalam robusta dan arabika
Sebagai tanda rejeki dari empu-Nya
Tanah endatu terhampar luas
Sayup-sayup kecil hanya sekilas
Kebahagiaan kini mulai hadir
Kopi Gayo tertata dari hulu ke hilir
Tetesan embun menyentuh bumi
Kembalinya keperaduan hampa sunyi
Anak-anak dalam kehidupan asri
Kesejahteraan berkat butiran kopi
Ada cinta dalam secangkir kopi
Tiap teguk dan rasa dalam jiwa
Memberi nuasa indah dihati
Inilah kopi gayo yang mendunia
Wooo Tanoh Gayo
Pewaris adat tanah kopi
Penjaga budaya adat endatu
Hingga kini kami dipermainkan
Wooo Kopi Gayo
Mereka disana menikmatimu
Mereka disana mencicipimu
Namun, Hingga kini kami masih dimiskinkan..
Banda Aceh, 02 November 2015
Senin, 26 Oktober 2015
Tetesan Kata "18 Oktober Keramat"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
18 Oktober Keramat
Karya : Usman Kari
Angin merayu mencumbu mesra
Kubuka jendela alunan pagi
Seiring gerimis pagi menyapa
Kusambut dengan senang hati
Cerita telah disematkan jiwa
Mengingat episode dramatisasi
Semangat akan kebersamaan
Membuat dirimu meneteskan air mata
Semua menuntut keadilan
Sekejap berdiam menghening
Derai air mata menghiasi
Engkau tetap pada kebenaranmu
Orang berumpama seandainya
Sajak kecil penghias kata
Doa - doa bersahutan berirama
Menyambut kedatangan usia
18 Oktober adalah tanggal keramat
Belajar dan berupaya mengingat
Doaku ini selaku penyemangat
Semoga bahagia dunia dan akhirat..
Aamiinn ya Allah..
Banda Aceh, 27 Oktober 2015
18 Oktober Keramat
Karya : Usman Kari
Angin merayu mencumbu mesra
Kubuka jendela alunan pagi
Seiring gerimis pagi menyapa
Kusambut dengan senang hati
Cerita telah disematkan jiwa
Mengingat episode dramatisasi
Semangat akan kebersamaan
Membuat dirimu meneteskan air mata
Semua menuntut keadilan
Sekejap berdiam menghening
Derai air mata menghiasi
Engkau tetap pada kebenaranmu
Orang berumpama seandainya
Sajak kecil penghias kata
Doa - doa bersahutan berirama
Menyambut kedatangan usia
18 Oktober adalah tanggal keramat
Belajar dan berupaya mengingat
Doaku ini selaku penyemangat
Semoga bahagia dunia dan akhirat..
Aamiinn ya Allah..
Banda Aceh, 27 Oktober 2015
Tetesan Kata "Kabut Akal"
"Serilah ulung ni belo serecak uwah ni pinang, sekulah beluh muranto pantang ulak sebelum menang"
Kabut Akal
Kabut Akal
Karya : Usman Kari
Manusia kejam amatlah banyak
Tak pelak akan janji kalian
Mengutarakan kebohongan
Dengan akal picik jauh dari harapan
Orang sadar mana yang tega
Membakar lahan hijau jadi hitam
Dimakan api diserubut sesak dada
Kalian membunuh kami dengan kejam
Tidakkah kalian sadar
Akan apa yang telah kalian perbuat
Menyiksa kami para rakyat
Dengan cara amat terlaknat
Kabutkah akal hingga pikiran
Hingga tega kalian bunuh kami
Siapapun anda, siapapun mereka
Hentikan tindakan keji kalian
Kembalikan hutan kami
Kembalikan kehidupan kami
Kembalikan udara kami
Dan kembalikan nyawa kami
Banda Aceh, 26 Oktober 2015
Selasa, 23 Juni 2015
Tetesan kata "Itu Kamu dan Saya Yakin Itu"
"Serilah ulung ni belo serecak uwah ni pinang, sekulah beluh muranto pantang ulak sebelum menang
Itu Kamu dan Saya Yakin Itu
Karya : Usman Kari
Lembut gemulai tanganmu mengayun dan menjabat
Mengucapkan selamat malam pada saat itu
Terbesit pagi kali ini aku mencoba menuai kerinduan
Dengan segenap ungkapan jiwa melalui racikan kata ungkapan
Gadis manis memiliki senyum manis tawa sendu
Mata indah merona bagai kristal melirik tersipu malu
Kantung mata yang mengingatkan hati untuk selalu merindu
Itu kamu, itu kamu, dan saya yakin itu
Seolah tak pernah lelah mengarungi kehidupan
Semangat juang yang kau kobarkan
Seperti tak pernah berhenti waktu mengitari keindahan
Demi sebuah harapan dan tujuan untuk masa depan gemilang
Tepat 21 tahun yang lalu engkau telah menghirup udara cinta
Kenapa baru saat ini aku bisa mengenal dan menyapa
Dari dulu hingga beberapa tahun lamanya engkau dimana
Wahai sang dewi cinta pemilik singgasana asmara
Harapanku tak banyak dengan ungkapan ini
Semoga kelak lirikan kata - kata selalu mengobati
Untuk perjuangan serta harapan yang pernah kau semati
Karena engkaulah sang pelipur lara di dalam relung hati...
Banda Aceh, 24 juni 2015
Itu Kamu dan Saya Yakin Itu
Karya : Usman Kari
Lembut gemulai tanganmu mengayun dan menjabat
Mengucapkan selamat malam pada saat itu
Terbesit pagi kali ini aku mencoba menuai kerinduan
Dengan segenap ungkapan jiwa melalui racikan kata ungkapan
Gadis manis memiliki senyum manis tawa sendu
Mata indah merona bagai kristal melirik tersipu malu
Kantung mata yang mengingatkan hati untuk selalu merindu
Itu kamu, itu kamu, dan saya yakin itu
Seolah tak pernah lelah mengarungi kehidupan
Semangat juang yang kau kobarkan
Seperti tak pernah berhenti waktu mengitari keindahan
Demi sebuah harapan dan tujuan untuk masa depan gemilang
Tepat 21 tahun yang lalu engkau telah menghirup udara cinta
Kenapa baru saat ini aku bisa mengenal dan menyapa
Dari dulu hingga beberapa tahun lamanya engkau dimana
Wahai sang dewi cinta pemilik singgasana asmara
Harapanku tak banyak dengan ungkapan ini
Semoga kelak lirikan kata - kata selalu mengobati
Untuk perjuangan serta harapan yang pernah kau semati
Karena engkaulah sang pelipur lara di dalam relung hati...
Banda Aceh, 24 juni 2015
Jumat, 01 Mei 2015
Tetesan Kata "Bias Kelam Cerita Negeriku"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Bias Kelam Cerita Negeriku
Karya : Usman Kari
Butiran sayup-sayup kecil itu
Mulai menjelma dengan tubuhnya
Apa nian engkau tanyakan
Kenapa negeriku tercinta
Ada apa cerita sebenarnya
Beberapa tahun silam kala itu
Telah cukup memberikan bukti
Keadaan negeri cukup ngeri
Sanak family tak lagi bersilaturrahmi
Negeri akan aman sentosa
Jika adanya jaminan atas rakyat
Adanya jaminan atas hidup
Dan jangan pernah lupa memanusiakan manusia
Rakyat yang menentukan arah bangsa ini Rakyat akan menjaga masa depannya
Rakyat adalah pemilik sah konstitusi
Bukannya kami ingin sendiri
Tapi kami ingin damai mengiringi
Tidak semestinya hal itu terjadi
Mempertahankan integrasi negara
Dengan cara menyiksa dan menghilangkan nyawa manusia
Karena kita adalah negara beradap bukan negara biadap
Bukan popor senjata yang kami mau
Bukan ujung sepatu yang kami inginkan
Karena kami menuntut hak atas keadilan
Dalam lekuk bias kebiadapan
Kebenaran telah diperjualbelikan
Anak bangsa telah dibungkam
Hingga tak manusiawi dibinasakan
Wiji tukul, Munir,
Marsinah, Tan Malaka dan lainnya
Mereka berkata kami tidak mati
Kami akan berlipat ganda
Dan ide kami selalu bergerilya...
Banda Aceh, 01 Mei 2015
Bias Kelam Cerita Negeriku
Karya : Usman Kari
Butiran sayup-sayup kecil itu
Mulai menjelma dengan tubuhnya
Apa nian engkau tanyakan
Kenapa negeriku tercinta
Ada apa cerita sebenarnya
Beberapa tahun silam kala itu
Telah cukup memberikan bukti
Keadaan negeri cukup ngeri
Sanak family tak lagi bersilaturrahmi
Negeri akan aman sentosa
Jika adanya jaminan atas rakyat
Adanya jaminan atas hidup
Dan jangan pernah lupa memanusiakan manusia
Rakyat yang menentukan arah bangsa ini Rakyat akan menjaga masa depannya
Rakyat adalah pemilik sah konstitusi
Bukannya kami ingin sendiri
Tapi kami ingin damai mengiringi
Tidak semestinya hal itu terjadi
Mempertahankan integrasi negara
Dengan cara menyiksa dan menghilangkan nyawa manusia
Karena kita adalah negara beradap bukan negara biadap
Bukan popor senjata yang kami mau
Bukan ujung sepatu yang kami inginkan
Karena kami menuntut hak atas keadilan
Dalam lekuk bias kebiadapan
Kebenaran telah diperjualbelikan
Anak bangsa telah dibungkam
Hingga tak manusiawi dibinasakan
Wiji tukul, Munir,
Marsinah, Tan Malaka dan lainnya
Mereka berkata kami tidak mati
Kami akan berlipat ganda
Dan ide kami selalu bergerilya...
Banda Aceh, 01 Mei 2015
Selasa, 20 Januari 2015
Tetesan Kata "21 Januari"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
21 Januari
Beberapa tahun silam menjadi saksi
Bingkisan harapan telah disematkan
Semoga menjadi anak yang sholeh
Harapan Ayah dan Ibu untuk anaknya
Tepat hari ini engkau mengulang
Tepat hari ini engkau punya impian
Tepat hari ini engkau punya tujuan
Tepat hari ini pula umur bertambah
Namun sisa hidup terus berkurang
Lontaran pertanyaan kian bergulir
Seirama hela napas dari dada
Bisakah menjadi tetesan air
Dikala pedih panas meronta?
Atau menjadi timah bedil mencair
Dikala konflik menggelora?
Jawaban seutai doa orang tua
Selalu dipanjatkan untuk anaknya
Anakku sayang, anakku sayang
semoga selalu dalam lindungan-Nya
Terima kasih atas cinta dan sayangmu
Kujadikan penyemangat dalam hidupku
Walau terkadang bias terupa wajahmu
Aku selalu merindukanmu Ayah Ibu
Tepat hari ini umurku bertambah usia
Secercah kisah rindu nan bahagia
Segenggam doa keselipkan dalam kata
Walau tabir dan fakta berkata berbeda
Namun aku selalu berusaha
Hingga ruh ini berpisah dari jasadnya…
Banda Aceh, 21 Januari 2014
*HBD untuk 21 januari, semoga sehat selalu dan umur yang diberikan berkah, Amiin ya Allah J
21 Januari
Karya : Usman Kari
Beberapa tahun silam menjadi saksi
Bingkisan harapan telah disematkan
Semoga menjadi anak yang sholeh
Harapan Ayah dan Ibu untuk anaknya
Tepat hari ini engkau mengulang
Tepat hari ini engkau punya impian
Tepat hari ini engkau punya tujuan
Tepat hari ini pula umur bertambah
Namun sisa hidup terus berkurang
Lontaran pertanyaan kian bergulir
Seirama hela napas dari dada
Bisakah menjadi tetesan air
Dikala pedih panas meronta?
Atau menjadi timah bedil mencair
Dikala konflik menggelora?
Jawaban seutai doa orang tua
Selalu dipanjatkan untuk anaknya
Anakku sayang, anakku sayang
semoga selalu dalam lindungan-Nya
Terima kasih atas cinta dan sayangmu
Kujadikan penyemangat dalam hidupku
Walau terkadang bias terupa wajahmu
Aku selalu merindukanmu Ayah Ibu
Tepat hari ini umurku bertambah usia
Secercah kisah rindu nan bahagia
Segenggam doa keselipkan dalam kata
Walau tabir dan fakta berkata berbeda
Namun aku selalu berusaha
Hingga ruh ini berpisah dari jasadnya…
Banda Aceh, 21 Januari 2014
*HBD untuk 21 januari, semoga sehat selalu dan umur yang diberikan berkah, Amiin ya Allah J
Senin, 19 Januari 2015
Tetesan Kata "Toeflku, Toeflmu, dan Toefl Kita Semua"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Karya : Usman Kari
Kajian telah dilakukan
Tugas akhir telah usai
Semua persyaratan telah dipenuhi
Namun apa hendak dikata
Ketika mau mengajukan sidang
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Aku sadar akan harapan itu
Segera ku kejar cita-citaku
Ketika ijazah terniang di benakku
Ada saja halangan di depanku
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Toefl siapakah dirimu
Toefl apakah wujudmu
Memiliki rohkah dirimu?
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Sungguh tega nian dirimu
Mengharuskan kami melihatmu lagi
Walau 20 kali kami mengulangmu
Namun ya coba lagi dan coba lagi
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Masih adakah kesempatan itu
Disaat Nilai telah ditetapkan
Terkadang mengutuk dengan lisan
Tapi itu sebuah keharusan
Haruskah pasrah dengan kenyataan
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Jangan lagi kau siksa kami
Jangan lagi kau paksa kami
Jangan lagi kau tahan harapan kami
Masuk begitu susah, keluar apalagi
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Banda Aceh, 19 Jan 2015
Toeflku,
Toeflmu, dan Toefl Kita Semua
Karya : Usman Kari
Kajian telah dilakukan
Tugas akhir telah usai
Semua persyaratan telah dipenuhi
Namun apa hendak dikata
Ketika mau mengajukan sidang
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Aku sadar akan harapan itu
Segera ku kejar cita-citaku
Ketika ijazah terniang di benakku
Ada saja halangan di depanku
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Toefl siapakah dirimu
Toefl apakah wujudmu
Memiliki rohkah dirimu?
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Sungguh tega nian dirimu
Mengharuskan kami melihatmu lagi
Walau 20 kali kami mengulangmu
Namun ya coba lagi dan coba lagi
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Masih adakah kesempatan itu
Disaat Nilai telah ditetapkan
Terkadang mengutuk dengan lisan
Tapi itu sebuah keharusan
Haruskah pasrah dengan kenyataan
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Jangan lagi kau siksa kami
Jangan lagi kau paksa kami
Jangan lagi kau tahan harapan kami
Masuk begitu susah, keluar apalagi
Toeflku, Toeflmu, dan Toefl kita semua
Banda Aceh, 19 Jan 2015
Jumat, 09 Januari 2015
Tetesan Kata "Sajak Malam"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Jeritan suara jangkrik
Menghiasi bola lampu
Serpihan cahaya melirik
Terdengar rindu-rindu sendu
Barusan butiran hikmah menyapa
Tanpa basa basi ia menjelma
Mungkin saja ini suatu pertanda
Bahwa ada hikmah dibalik ini semua
Ku coba merangkai sajak malam
Ternyata pilu hati terusik
Bukan gelapnya malam ditangisi
Tapi rindu menggelora dalam hati
Jangan lagi kau salahkan waktu
Walau diam untuk ini semua
bukankah ini yang kau minta
jadi rangkaikan dan terima saja
bagaimana kisah sebenarnya
Banda Aceh, 10 Jan 2014
"Sajak Malam"
Karya : Usman Kari
Karya : Usman Kari
Jeritan suara jangkrik
Menghiasi bola lampu
Serpihan cahaya melirik
Terdengar rindu-rindu sendu
Barusan butiran hikmah menyapa
Tanpa basa basi ia menjelma
Mungkin saja ini suatu pertanda
Bahwa ada hikmah dibalik ini semua
Ku coba merangkai sajak malam
Ternyata pilu hati terusik
Bukan gelapnya malam ditangisi
Tapi rindu menggelora dalam hati
Jangan lagi kau salahkan waktu
Walau diam untuk ini semua
bukankah ini yang kau minta
jadi rangkaikan dan terima saja
bagaimana kisah sebenarnya
Banda Aceh, 10 Jan 2014
Rabu, 07 Januari 2015
Tetesan Kata "Senyum Perjuangan (Riffa Shidqia Afiffa)"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Pagi kian indah terurai waktu
Tanpa sadar detik telah berlalu
Kicauan burung bernada merdu
Iya, hari ini saya harus bergegas
Dan lebih baik dari hari kemarin
Itulah kata dalam hati kecilnya
Jiwa Yang masih polos akan kehidupan dunia
Selalu menyapa dengan bingkisan indahnya
Dia tetap tegar
Dia tetap kuat
Menghadapi itu semua
Karena senyum nya tak lekang oleh waktu
Namun rasa-rasa itu kembali memadu
Saat dua jarimu melambai dengan syahdu
Tanpa tersirat engkau melirik dengan tajamnya
Senyuman mu adalah penawar rindu
Pesona indah rupawanmu
Telah Menghancurkan realita kebohongan saat ini
Semoga senyuman indah itu
Selalu dikenang hingga akhir zaman
Senyum mu telah mengisyaratkan
perjuangan masih dibutuhkan
Untuk negeri ini
Harapan untuk berbenah
Sudah terlalu lama berpikir untuk memperbaiki negeri
Sudah saatnya kita bergerak
Meruntuhkan cahaya kebohongan mereka
Atas republik ini
Dengan senyuman mu yang indah itu
Mari kita selamatkan negeri ini dari para bodat berdasi
Banda Aceh, 08 January 2015
"Senyum Perjuangan (Riffa Shidqia Afiffa)"
Karya : Usman Kari Linge Bin Abdul Wahab
Pagi kian indah terurai waktu
Tanpa sadar detik telah berlalu
Kicauan burung bernada merdu
Iya, hari ini saya harus bergegas
Dan lebih baik dari hari kemarin
Itulah kata dalam hati kecilnya
Jiwa Yang masih polos akan kehidupan dunia
Selalu menyapa dengan bingkisan indahnya
Dia tetap tegar
Dia tetap kuat
Menghadapi itu semua
Karena senyum nya tak lekang oleh waktu
Namun rasa-rasa itu kembali memadu
Saat dua jarimu melambai dengan syahdu
Tanpa tersirat engkau melirik dengan tajamnya
Senyuman mu adalah penawar rindu
Pesona indah rupawanmu
Telah Menghancurkan realita kebohongan saat ini
Semoga senyuman indah itu
Selalu dikenang hingga akhir zaman
Senyum mu telah mengisyaratkan
perjuangan masih dibutuhkan
Untuk negeri ini
Harapan untuk berbenah
Sudah terlalu lama berpikir untuk memperbaiki negeri
Sudah saatnya kita bergerak
Meruntuhkan cahaya kebohongan mereka
Atas republik ini
Dengan senyuman mu yang indah itu
Mari kita selamatkan negeri ini dari para bodat berdasi
Banda Aceh, 08 January 2015
Selasa, 06 Januari 2015
Tetesan Kata "Alam Menggugat"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Awan itu kini telah kelabu
Bukan warna biru yang mengoyak hati
Suara ombak kini telah kelu
Walau terkadang berbisik sendiri
Batu terdiam dalam sepi membisu
Seolah mulut terpasung rapat
Oleh rantai kebiadaban dan keserakahan
Hukum diubah sesuai keinginan
Laut kini tak asin lagi
Sang ikan tak lagi berenang
Buih-buih itu kembali bertanya
Ada apa dengan alam kita?
Hutan-hutan kini telah rata
Burung berkicau hanya sekejap saja
Tak lagi bisa kunikmati
Dingin dan asrinya alam ini
Pinus mengayunkan ranting kering
Tanah meronta kengerian
Dan meronta "kenapa kalian tega?"
Debu kini telah menjadi hidangan
Menyusup kedalam rongga dada
Sekarang alam telah menggugat
Sampai kapan kita akan berbuat keji?
Bukankah alam telah memberi rejeki
Tapi kenapa kita tega menodai?
Semoga kita masih bisa bermimpi
Untuk para anak dan cucu kita
Aku tidak mau jika kelak
hijaunya alamku luasnya lautku
menjadi dongeng sebelum tidur mereka
“Alam Menggugat”
Karya : Usman Kari
Karya : Usman Kari
Awan itu kini telah kelabu
Bukan warna biru yang mengoyak hati
Suara ombak kini telah kelu
Walau terkadang berbisik sendiri
Batu terdiam dalam sepi membisu
Seolah mulut terpasung rapat
Oleh rantai kebiadaban dan keserakahan
Hukum diubah sesuai keinginan
Laut kini tak asin lagi
Sang ikan tak lagi berenang
Buih-buih itu kembali bertanya
Ada apa dengan alam kita?
Hutan-hutan kini telah rata
Burung berkicau hanya sekejap saja
Tak lagi bisa kunikmati
Dingin dan asrinya alam ini
Pinus mengayunkan ranting kering
Tanah meronta kengerian
Dan meronta "kenapa kalian tega?"
Debu kini telah menjadi hidangan
Menyusup kedalam rongga dada
Sekarang alam telah menggugat
Sampai kapan kita akan berbuat keji?
Bukankah alam telah memberi rejeki
Tapi kenapa kita tega menodai?
Semoga kita masih bisa bermimpi
Untuk para anak dan cucu kita
Aku tidak mau jika kelak
hijaunya alamku luasnya lautku
menjadi dongeng sebelum tidur mereka
Banda Aceh, 06 Jan 2015
Langganan:
Postingan (Atom)