"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Celoteh Seperempat Malam
Karya : Usman Kari
Banyak peraduan diantara kehidupan
Bahkan nyata dan pasti ceritanya
Terkadang hanya memulai candaan
Tapi akan terasa sulit mengakhirinya
Ini bukanlah cerita fiktip belaka
Namun ini sudah jelas kisahnya
Mungkin semua terasa berbeda
Tapi inilah kenyataan sebenarnya
Iya, hidup memang banyak kisah
Terkadang sulit mengulas dan mengerti
Kisah derita, cinta dan keluh kesah
Juga mengisi kekosongan hati
Harapan bisa jadi kenyataan
Dan bisa juga jadi gurauan
Itu semua tergantung perkataan
Mau yang tipu-tipu atau kebenaran
Sepenggal cerita malam yang unik
Membuat kita ingin beberapa kali melirik
Apakah dia juga sama dengan kita
Atau hanya biasa dan berlalu begitu saja
Celoteh seperempat malam terniang
Mengadu dalam kehampaan sunyi
Inginku menari diantara bintang
Hingga pagiku indah kembali lagi
Banda Aceh, 11 Nov 2015
"Serilah ulung ni belo, Serecak uwah ni pinang Sekulah beloh muranto, Pantang ulak sebelum menang"
Selasa, 10 November 2015
Senin, 02 November 2015
Tetesan Kata "Kopi Gayo"
"serilah ulung ni belo
serecak uwah ni pinang
sekulah beloh muranto
pantang ulak sebelum menang"
Kopi Gayo
Karya : Usman Kari
Pagi buta embun lembut mulai menjelma
Diantara sahutan burung berkicau ria
Kian harapan bertabur asmara
Kopi gayo menemani rasa
Kucicipi dengan bismilah
Sebagai penawar rindu
Kuhela napas bertahta anugerah
Kopi Gayo menyelimuti kalbu
Daun mu yang hijau menyejukkan
Bunga mu yang putih suci menggoda
Harum mu dalam robusta dan arabika
Sebagai tanda rejeki dari empu-Nya
Tanah endatu terhampar luas
Sayup-sayup kecil hanya sekilas
Kebahagiaan kini mulai hadir
Kopi Gayo tertata dari hulu ke hilir
Tetesan embun menyentuh bumi
Kembalinya keperaduan hampa sunyi
Anak-anak dalam kehidupan asri
Kesejahteraan berkat butiran kopi
Ada cinta dalam secangkir kopi
Tiap teguk dan rasa dalam jiwa
Memberi nuasa indah dihati
Inilah kopi gayo yang mendunia
Wooo Tanoh Gayo
Pewaris adat tanah kopi
Penjaga budaya adat endatu
Hingga kini kami dipermainkan
Wooo Kopi Gayo
Mereka disana menikmatimu
Mereka disana mencicipimu
Namun, Hingga kini kami masih dimiskinkan..
Banda Aceh, 02 November 2015
Kopi Gayo
Karya : Usman Kari
Pagi buta embun lembut mulai menjelma
Diantara sahutan burung berkicau ria
Kian harapan bertabur asmara
Kopi gayo menemani rasa
Kucicipi dengan bismilah
Sebagai penawar rindu
Kuhela napas bertahta anugerah
Kopi Gayo menyelimuti kalbu
Daun mu yang hijau menyejukkan
Bunga mu yang putih suci menggoda
Harum mu dalam robusta dan arabika
Sebagai tanda rejeki dari empu-Nya
Tanah endatu terhampar luas
Sayup-sayup kecil hanya sekilas
Kebahagiaan kini mulai hadir
Kopi Gayo tertata dari hulu ke hilir
Tetesan embun menyentuh bumi
Kembalinya keperaduan hampa sunyi
Anak-anak dalam kehidupan asri
Kesejahteraan berkat butiran kopi
Ada cinta dalam secangkir kopi
Tiap teguk dan rasa dalam jiwa
Memberi nuasa indah dihati
Inilah kopi gayo yang mendunia
Wooo Tanoh Gayo
Pewaris adat tanah kopi
Penjaga budaya adat endatu
Hingga kini kami dipermainkan
Wooo Kopi Gayo
Mereka disana menikmatimu
Mereka disana mencicipimu
Namun, Hingga kini kami masih dimiskinkan..
Banda Aceh, 02 November 2015
Langganan:
Postingan (Atom)